VISI DAN MISI KOTA DEPOK
VISI MISI
KOTA DEPOK 2011-2016
Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kota Depok Tahun 2011–2016 selaras dengan arahan Rencana pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006–2025 untuk pembangunan
daerah tahap kedua. Perumusan visi dan misi ini dilakukan untuk
menjawab permasalahan umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi
umum daerah yang diperkirakan akan berlaku.
Visi
Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada
di Kota Depok serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka
visi Pemerintah Kota Depok tahun 2011–2016 yang hendak dicapai dalam tahapan
kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok adalah :
Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera
Maju
didefinisikan sebagai :
§ Kota yang maju dalam pelayanan publik, serta warganya berbudaya
dan berakhlak mulia.
Sejahtera
didefinisikan sebagai :
§ Kota yang aman dan nyaman, serta warganya hidup makmur dan
bahagia.
Misi
Sebagai
penjabaran visi Pemerintah Kota Depok diatas disusunlah misi pembangunan Kota
Depok 2011 – 2016 dalam rangka mewujudkan visi Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera,
dengan rincian sebagai berikut :
1.
Mewujudkan pelayanan publik yang
profesional, berbasis teknologi informasi;
2.
Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal;
3.
Mewujudkan Infrastruktur dan
lingkungan yang nyaman;
4.
Mewujudkan SDM unggul, kreatif dan
religius.
Tujuan
dan Sasaran
Tujuan
merupakan sesuatu yang diinginkan. Tujuan juga bisa digunakan sebagai
evaluasi dan pengendalian terhadap misi yang telah disusun. Sementara
sasaran merupakan tolok ukur keberhasilan misi yang dijalankan dalam mencapai
Tujuan. Berikut ini beberapa tujuan dan sasaran setiap misi Pembangunan
Kota Depok Tahun 2011–2016 :
Misi I
(Pertama) : Mewujudkan pelayanan publik yang profesional,
berbasis
teknologi informasi.
Tujuan
misi pertama adalah :
1.
Meningkatkan kualitas pelayanan
publik;
2.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan
yang baik.
Sasaran
Tujuan :
A. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Sasaran
dari tujuan ini adalah : Meningkatnya pelayanan yang efisien, efektif dan
transparan.
Tujuan :
B. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sasaran
dari tujuan ini adalah :
1.
Meningkatnya kualitas manajemen
pemerintahan;
2.
Meningkatnya tertib administrasi
kependudukan;
3.
Meningkatnya ketertiban dan
ketentraman masyarakat;
4.
Meningkatnya pelayanan penanggulangan
bencana.
Misi II
(Kedua) : Mewujudkan
kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
Tujuan
misi kedua adalah :
1.
Mengembangkan potensi ekonomi lokal
dan investasi daerah;
2.
Mengoptimalkan pendapatan dan
pembiayaan pembangunan daerah.
Sasaran
Tujuan : A. Mengembangkan
potensi ekonomi lokal dan investasi daerah.
Sasaran
dari tujuan ini adalah :
1. Meningkatnya
kemandirian dan daya saing Koperasi dan UKM;
2. Meningkatnya
nilai tambah pertanian perkotaan;
3. Meningkatnya
daya saing dan potensi industri lokal/kreatif;
4. Meningkatnya
efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa;
5. Berkembangnya
pariwisata daerah;
6. Meningkatnya
investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat;
7. Meningkatnya
kompetensi dan perlindungan tenaga kerja.
Tujuan :
B. Mengoptimalkan pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah.
Sasaran
dari tujuan ini adalah :
1.
Meningkatnya penerimaan daerah secara
optimal;
2.
Meningkatnya kapasitas pembiayaan
pembangunan daerah.
Misi III
(Ketiga) : Mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang nyaman
Tujuan
misi ketiga adalah :
1.
Meningkatkan kapasitas dan kualitas
infrastruktur dasar;
2.
Menciptakan kondisi kota yang ramah
lingkungan.
Sasaran
Tujuan :
A. Meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur
dasar.
Sasaran
dari tujuan ini adalah :
1.
Meningkatnya kualitas permukiman;
2.
Tertanganinya kemacetan kota;
3.
Tertanggulanginya banjir;
4.
Meningkatnya sanitasi lingkungan.
Tujuan :
B. Menciptakan kondisi kota yang ramah lingkungan.
Sasaran
dari Tujuan ini adalah :
Meningkatnya
kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup.
Misi IV
(Keempat) : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul,
kreatif dan religius
Tujuan
misi keempat adalah :
1.
Menciptakan iklim kondusif bagi
berkembangnya kreativitas dan prestasi masyarakat;
2.
Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga,
berbangsa dan beragama;
3.
Meningkatkan kualitas kesehatan dan
kesejahteraan sosial masyarakat.
Sasaran
Tujuan :
A. Menciptakan iklim kondusif bagi berkembangnya
kreatifitas dan prestasi masyarakat.
Sasaran
dari Tujuan ini adalah :
1.
Meningkatnya akses dan kualitas
pendidikan;
2.
Berkembangnya potensi pemuda, olah
raga dan seni budaya.
Tujuan :
B. Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, berbangsa dan beragama.
Sasaran
dari Tujuan ini adalah :
1.
Meningkatnya peran agama dan
masyarakat dalam pembangunan;
2.
Meningkatnya keberdayaan perempuan,
anak dan keluarga.
Tujuan :
C. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Sasaran
dari Tujuan ini adalah :
1.
Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat;
2.
Meningkatnya ketahanan pangan dan
kesejahteraan sosial masyarakat.
VISI MISI KOTA DEPOK 2006-2011
Perumusan visi dan misi ini dilakukan berdasarkan hasil
analisis dari kondisi umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi
umum daerah yang diperkirakan akan berlaku di masa mendatang. Visi dan misi
jangka menengah lima tahunan, yang akan ditetapkan pemangku jabatan WaliKota
selama periode jabatannya tahun 2006-2011, mencerminkan prioritas pembangunan
Kota Depok untuk lima tahun ke depan.
VISI RPJMD KOTA DEPOK
Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk
lima tahun ke depan, yaitu: ”Menuju Kota Depok yang melayani dan mensejahterakan”.
Visi Walikota yang tertuang dalam RPJMD Kota Depok lima tahun ke depan,
terkandung pengertian yaitu Melayani berarti meningkatkan kualitas
pelayanan aparatur dan penyediaan sarana dan prasarana bagi warga Depok dengan
meningkatkan kemampuan lembaga dan aparatur pemerintahan dalam memberikan dan
menyediakan barang-barang publik dengan cara-cara yang paling efisien dan
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah.Mensejahterakan berarti meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan potensi ekonomi yang dapat
memberikan lapangan pekerjaan dan kehidupan bagi masyarakat banyak dan juga
keuangan daerah.
Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Depok 2006-2011, mencerminkan bahwa titik berat pembangunan lima tahun ke depan
Kota Depok adalah penataan
pemerintahan yang berorientasi pada kualitas pelayanan dan penyediaan
barang-barang publik dan juga penyediaan sarana prasarana ekonomi untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat, sebagai landasan untuk tahapan
pembangunan RPJMD berikutnya.
Visi jangka menengah lima tahunan Kota Depok, dilandasi oleh
analisis kondisi umum daerah saat ini dan prediksi kondisi umum ke depan Kota
Depok yaitu:
a. Adanya tekanan
yang sangat berat terhadap kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup Kota Depok
saat ini, akibat pertumbuhan penduduk, yang mana pada tahun 2011 kepadatan
penduduk Kota Depok akan mencapai 7.887 orang per kilometer persegi, sedangkan
pada tahun 2005 tingkat kepadatan penduduknya baru 6.696 orang per kilometer
persegi. Hal ini berarti terjadi peningkatan jumlah penduduk Kota Depok dari
tahun 2005 sebanyak 1.374.000 orang menjadi 1.667.000 orang pada tahun 2011.
Hal ini juga akan berakibat terjadinya persaingan untuk mendapatkan sumberdaya
lahan, sumberdaya air dan sumberdaya
lainnya. Diprediksikan di masa depan tekanan terhadap lingkungan hidup akan
semakin berat, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Kota Depok. Tekanan
terhadap geomorfologi dan lingkungan hidup dirasakan warga Depok sebagai
problem serius berupa: kemacetan lalulintas, kerusakan lingkungan seperti
situ, masalah kebersihan lingkungan dan sampah.
b. Adanya berbagai permasalahan demografi Kota
Depok saat ini, terutama permasalahan kepadatan penduduk, jumlah angkatan kerja
dan juga tingkat pendidikan tenaga kerja yang tersedia masih didominasi tingkat
pendidikan rendah, hampir 38,30% tenaga kerja yang tersedia masih berpendidikan
SD ke bawah sedangkan yang berpendidikan diploma keatas hanya mencapai 11,10%,
sehingga masalah kualitas dan kompetensi tenaga kerja yang tersedia juga
merupakan satu permasalahan daerah yang perlu mendapat perhatian khusus dan
lebih fokus dalam mencari solusinya, selain itu jumlah pencari kerja yang
meningkat terus dari tahun ke tahun juga merupakan persoalan yang harus segera
ditanggulangi. Sehingga prediksi kondisi demografi di masa mendatang mengindikasikan
adanya peningkatan intensitas terhadap permasalahan-permasalahan demografis
tersebut. Dalam hal ini warga Depok merasakan adanya gejala masalah serius:
peningkatan pengangguran, biaya pendidikan dan biaya sosial lainnya yang
tinggi, juga masalah ketaatan masyarakat dalam menggunakan sarana prasarana
umum seperti ketertiban penggunaan jalan/trotoar.
c. Adanya kondisi ekonomi dan sumberdaya alam
Kota Depok saat ini, yang sudah mengerucut pada struktur ekonomi tertentu,
yaitu struktur ekonomi moderen yang bertumpu pada sektor tersier dan didukung
sektor sekunder, untuk pengembangan sektor tersier ini juga merupakan masalah
yang sudah harus ditangani dari saat ini, yaitu mengembangkan aktivitas usaha
perdagangan dan jasa yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi karena
selama ini dominasi pertumbuhan ekonomi di sektor tersier ini adalah
perdagangan bidang retail dalam sekala usaha kecil yang mempunyai nilai tambah
yang juga kecil secara ekonomi.
d. Adanya sumbangan PDRB yang dominan dari
Sektor Sekunder, namun persentase jumlah penduduk Kota Depok yang terlibat di
sektor ini makin menurun dari tahun ke tahun. Hal ini antara lain disebabkan
adanya perbaikan efisiensi yang terus menerus pada lapangan usaha industri
pengolahan (manufaktur) dan lapangan usaha Listrik, Gas & Air minum. Di
masa depan, efisiensi industri pengolahan akan meningkat terus akibat dari
adanya kemajuan teknologi mesin-mesin, sehingga pengurangan tenaga kerja
manusia tidak dapat dihindari. Walaupun sektor sekunder memberikan nilai tambah
yang besar kepada PDRB Kota Depok, namun hanya sedikit jumlah penduduk yang
bekerja di sektor ini. Dalam hal ini warga Depok merasakan kekurangan lapangan
kerja dan kebutuhan akan pelatihan kerja yang tepat yang sangat dibutuhkan
untuk menanggulangi masalah di bidang ketenaga kerjaan.
e. Adanya peningkatan signifikan pada
persentase jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Tersier, walaupun kontribusi
sektor ini terhadap PDRB makin mengecil. Kontribusi PDRB yang kecil dengan
jumlah pekerja yang banyak, mengindikasikan bahwa nilai tambah yang dihasilkan
masing-masing pekerja sangat kecil. Perlu ada upaya peningkatan kualitas dan
produktivitas sumber daya manusia di sektor ini agar nilai tambah yang
dihasilkan masing-masing pekerja menjadi besar. Sehingga total kontribusi nilai
tambahnya terhadap PDRB menjadi besar. Di masa depan diprediksikan bahwa
tumpuan utama ekonomi Kota Depok akan lebih condong ke sektor tersier. Dalam
hal ini warga Depok merasakan kebutuhan pelatihan kerja, kebutuhan
pemberantasan buta huruf, kebutuhan tempat perdagangan (pasar) yang layak,
kebutuhan pengaturan izin mini market.
f. Adanya kondisi sosial budaya Kota
Depok yang saat ini sudah mengarah pada budaya metropolis yang multi
etnis dan dari berbagai tingkat intelektualitas, namun masih dalam ikatan satu
homogenitas agama tanpa mengucilkan agama minoritas. Di masa depan, kondisi
sosial budaya yang ada akan terus berkembang dan ikatan homogenitas agama akan
masih ada dengan kadar yang berbeda. Di lain pihak warga Depok merasakan
terjadinya peningkatan penggunaan narkoba, perjudian, pelacuran yang merupakan
penyakit masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari persoalan secara
menyeluruh yang terjadi di Kota Depok dan masalah sosial lainnya yaitu
menfasilitasi warga lanjut usia terlantar.
g. Adanya kondisi sarana dan prasarana Kota
Depok yang saat ini cukup baik dalam segi kualitas, walaupun masih kurang dalam
segi rasio kuantitas per penduduk, terutama rasio rumah sakit umum per
penduduk. Di masa depan diprediksikan rasio jumlah sarana dan prasarana per
penduduk di Kota Depok akan semakin kecil akibat tidak sebandingnya pertumbuhan
jumlah penduduk dengan pertumbuhan jumlah sarana dan prasarana umum yang
merupakan kebutuhan dasar dari masyarakat. Dalam hal ini warga Depok merasakan
kerusakan jalan, kekurangan kualitas dan jumlah pasar, kekurangan kualitas dan
jumlah sarana kesehatan dan pendidikan, kekurangan kualitas pelayanan air
bersih, kekurangan kualitas terminal dan stasiun kereta api, serta kekurangan
sarana olah raga dan seni budaya. Hal ini harus menjadi prioritas utama program
kerja pemerintah Kota Depok sesuai dengan Visi dan Misi kepala daerah terpilih
periode tahun 2006 sampai dengan 2011.
h. Adanya kondisi Pemerintahan Kota Depok yang
saat ini semakin dituntut untuk meningkatkan kinerja dalam segi kualitas
pelayanan, kehandalan pelayanan, cepat tanggap dalam pelayanan, keyakinan
pelayanan, bagi rasa dan perhatian dalam pelayanan. Diprediksikan di masa
depan tuntutan terhadap kinerja pemerintahan akan semakin tinggi. Dalam hal ini
warga Depok merasakan kebutuhan akan ketertiban, transparansi, dan
akuntabilitas dalam pemungutan-pemungutan biaya administrasi oleh pemerintah
kepada masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan seperti kependudukan (KTP,
Kartu Keluarga) dan biaya perizinan (IMB, dan lain-lain), serta kebutuhan akan
sosialisasi PERDA yang terkait dengan kepentingan masyarakat.
MISI RPJMD KOTA DEPOK
Untuk mewujudkan Visi RPJMD Kota Depok lima tahun ke depan, maka
telah dirumuskan Misi RPJMD tahun 2006-2011 yaitu:
a. Mewujudkan pelayanan yang ramah, cepat dan transparan
b. membangun dan mengelola sarana dan prasarana infrastruktur
yang cukup, baik dan merata.
c. Mengembangkan perekonomian masyarakat, dunia usaha
dan keuangan daerah.
d. Meningkatkan kualitas keluarga, pendidikan,
kesehatan dan kesejahtera an masyarakat berlandaskan nilai-nilai agama.
Penjabaran 4 (empat) misi RPJMD Kota Depok Tahun 2006-2011
dimaksudkan untuk memayungi arah kebijakan dan strategi pencapaian program
pembangunan lima tahunan yaitu:
Misi Pertama,
a. Mewujudkan pelayanan yang ramah, cepat dan transparan
b. membangun dan mengelola sarana dan prasarana infrastruktur yang cukup, baik dan merata.
c. Mengembangkan perekonomian masyarakat, dunia usaha dan keuangan daerah.
d. Meningkatkan kualitas keluarga, pendidikan, kesehatan dan kesejahtera an masyarakat berlandaskan nilai-nilai agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar